All Eyes Are on BI, Anticipating Another Rate Cut.

18 Nov 2024

Updates

All Eyes Are on BI, Anticipating Another Rate Cut.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara mingguan bergerak melemah sebesar -1.73% dan ditutup di level 7,161 pada perdagangan hari Jumat (15/11). Sektor yang mengalami pelemahan seperti: basic materials -4.35%, properti -3.87% dan sektor consumer cyclicals -3.51%.

Bank Indonesia melaporkan posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada triwulan III 2024 stabil di angka USD 427,8 miliar (Rp6.797 triliun), dengan pertumbuhan tahunan 8,3%. ULN pemerintah tercatat USD204,1 miliar, tumbuh 8,4% yoy setelah sempat kontraksi 0,8% yoy pada triwulan II 2024.

Wall Street bergerak negatif dengan mayoritas terkoreksi pada (15/11), DJIA melemah -0.70%, S&P 500 turun -1.32% dan Nasdaq kehilangan -2.24%. Data ekonomi AS yang semakin membaik membuat investor berasumsi bahwa The Fed akan memperlambat penurunan suku bunga. Hal ini sesuai dengan pernyataan Jerome Powell yang menyatakan bahwa The Fed tidak akan terburu-buru dalam menurunkan suku bunga.

Kinerja reksa dana di universe Invesnow secara harian mayoritas ditutup mixed pada penutupan NAB (15/11), Investor masih melakukan risk averse dengan kondisi market yang belum kondusif saat ini. Reksa Dana Saham terdepresiasi sebesar -0.64%, Reksa Dana Campuran berkurang -0.57%, Reksa Dana Pasar Uang naik tipis +0.01% dan Reksa Dana Pendapatan Tetap terdorong +0.09%.

Investor kini tengah menantikan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) yang akan diselenggarakan minggu ini, terkait keputusan suku bunga. Berdasarkan proyeksi, suku bunga diperkirakan akan tetap dipertahankan pada level 6%, mengingat pelemahan rupiah yang masih berlangsung dan mendekati level Rp 16.000 per USD. Sementara itu, investor asing dalam sepekan terakhir mencatatkan penjualan bersih (net sell) sebesar Rp 4,64 triliun. Beberapa saham yang paling terpengaruh antara lain BBRI dengan net sell Rp 1,5 triliun, BBCA sebesar Rp 506 miliar, dan TLKM Rp 455 miliar.

Mayoritas reksa dana saham di Invesnow mengalami koreksi cukup dalam dalam sebulan terakhir, seiring dengan penurunan IHSG yang telah turun sekitar 10% dari level all time high. Namun, berdasarkan data seasonality chart, IHSG cenderung lebih dari 80% berakhir positif (hijau) pada bulan Desember. Hal ini bisa dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan strategi dollar cost averaging pada reksa dana saham maupun reksa dana campuran, dengan penerapan money management yang baik.

 

#InvesNowCuanLater  #BigDreamStartNow

Disclaimer
Data-data di atas meru­pakan infor­masi terkait Reksa Dana dan bukan ajakan atau suruhan dalam membeli/menjual pro­duk inves­tasi ter­ten­tu. Kepu­tu­san beli/jual ter­hadap instru­men inves­tasi sepenuh­nya dipegang oleh investor itu sendiri.

floating-whatsapp

Siap untuk menumbuhkan
uang di masa depan?

Perjalanan Investasimu Dimulai Sekarang

logo
ojk
ojk

Newsletter

Segarkan wawasan investasi Anda setiap harinya
dengan berita-berita financial dari newsletter kami.

© 2025 PT Invesnow Principal Optima