Fed Rate Akan di Cut, Jenis Reksa Dana Apa Yang Menarik?

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara harian mencatatkan pelemahan sebesar -0.66% dan ditutup di level 7,278 pada perdagangan hari Senin (15/07). Sektor yang mengalami pelemahan seperti: sektor infrastruktur -1.05%, basic materials -0.53% dan sektor healthcare -0.44%.

Investor Asing mencatatkan beli bersih (net buy) Rp 117 miliar. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), surplus perdagangan Indonesia pada Juni 2024 adalah 2,39 miliar dolar AS, turun dari surplus 2,92 miliar dolar AS pada Mei 2024. Bank Indonesia menyambut baik surplus perdagangan ini sebagai penopang ketahanan eksternal ekonomi Indonesia.

Wall Street bergerak mayoritas menguat pada perdagangan hari Senin (16/07). Dow Jones menguat +0.53%, S&P 500 menguat +0.28%, dan Nasdaq menguat +0.40%.

Wall Street kembali melanjutkan penguatan karena optimisme pasar terhadap kemenangan Donald Trump menjelang pemilu US. Sentimen ini juga didukung oleh pernyataan dari Jerome Powell, dimana The Fed tidak harus menunggu inflasi turun ke 2% untuk memotong suku bunga. 

Kinerja reksadana secara harian bergerak melemah, Reksa Dana Saham melemah sebesar -0.66%, Reksa Dana Campuran melemah -0.50%, Reksa Dana Pasar Uang terapresiasi +0.04% dan Reksa Dana Pendapatan Tetap melemah -0.05%.

Dengan pernyataan Jerome Powell semalam, merupakan katalis positif terutama bagi emerging market. Dimana emerging market seperti Indonesia akan mendapatkan inflow jika The Fed menurunkan suku bunga. Bank Indonesia juga diperkirakan akan menurunkan suku bunga jika The Fed sudah menurunkan tingkat suku bunga terlebih dahulu. Dengan beberapa katalis positif yang muncul beberapa hari terakhir, kami melihat pasar equity terutama reksa dana saham berpotensi mencatatkan kinerja positif setidaknya hingga akhir tahun. 

#InvesNowCuanLater  #BigDreamStartNow