Sektor Perbankan Mendorong Kenaikan IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami peningkatan harian sebesar +0,71% dan ditutup di level 7.557 pada perdagangan Selasa (08/10). Beberapa sektor yang mencatatkan penguatan signifikan adalah sektor keuangan yang naik +1,39%, sektor properti +1,13%, dan sektor teknologi +0,81%. Sementara itu, kinerja penjualan eceran diperkirakan masih akan menunjukkan pertumbuhan pada September 2024, dengan Indeks Penjualan Riil (IPR) mencapai 210,5 atau tumbuh 4,7% dibandingkan tahun lalu. Selain itu, tekanan inflasi diprediksi akan menurun pada November 2024 dan Februari 2025, dengan Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) masing-masing berada di angka 134,3 dan 155,9, lebih rendah dari periode sebelumnya, berkat kelancaran distribusi dan ketersediaan barang yang memadai.

Di pasar global, Wall Street menunjukkan pergerakan positif pada hari Selasa (08/10), di mana Dow Jones menguat +0,30%, S&P 500 naik +0,97%, dan Nasdaq bertambah +1,45%. Namun, pasar saham China mengalami koreksi setelah pemerintah setempat mengumumkan bahwa mereka tidak akan memberikan stimulus besar, yang mengecewakan ekspektasi investor. Di sisi lain, kinerja reksa dana di platform Invesnow umumnya menunjukkan penguatan pada penutupan NAB (8/10), didorong oleh inflow ke pasar saham domestik. Reksa Dana Saham mengalami apresiasi sebesar +0,45%, sedangkan Reksa Dana Campuran menurun tipis sebesar -0,12%. Reksa Dana indeks sektor perbankan mencatat penguatan signifikan, berkat technical rebound  dari 4 big banks. Meskipun investor asing melakukan net sell sebesar Rp 39,7 miliar, IHSG masih berhasil melakukan rebound setelah indeks HSI mengalami penurunan akibat berita dari China. Harga komoditas seperti minyak dan emas juga mengalami koreksi, sementara rupiah menguat tipis menjadi Rp 15.640.

#InvesNowCuanLater  #BigDreamStartNow