IHSG Mendekati Support, Begini Kinerja Reksa Dana Saham

29 Apr 2024

Updates

IHSG Mendekati Support, Begini Kinerja Reksa Dana Saham

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara mingguan mencatatkan pelemahan sebesar -0,72% dan ditutup di level 7,036 pada perdagangan hari Jumat (26/04). Sektor yang mengalami pelemahan terbesar yaitu sektor basic materials -3,37%, transportasi sebesar -3,17%, serta sektor energi -2,16%.

Sejalan dengan pelemahan IHSG, foreign investor secara mingguan mencatatkan aksi jual bersih (net sell) yaitu senilai Rp 4,5 triliun. Sehingga posisi YTD (year to date) investor asing net buy dengan total senilai Rp 7,62 triliun.

Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, hingga Maret 2024, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 telah mencatat surplus sebesar Rp8,1 triliun. Surplus ini terjadi karena pendapatan negara melebihi belanja negara. Kementerian Keuangan telah berhasil mengumpulkan pendapatan negara sebesar Rp620,01 triliun, yang setara dengan 22,1% dari target awal Rp2.802,3 triliun. Meskipun demikian, kinerja ini mengalami kontraksi sebesar 4,1% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Di sisi lain, belanja negara yang terealisasi mencapai Rp611,9 triliun, setara dengan 18,4% dari total anggaran sebesar Rp3.325,1 triliun. 

Wall Street pada hari Jumat (26/04) ditutup menguat. Dimana Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) menguat +0,40% ke level 38,240. Indeks S&P 500 menguat +1,02% ke level 5,100 dan indeks Nasdaq Composite juga mengalami penguatan sebesar +2,03% ke level 15,928.

Indeks harga pengeluaran pribadi (PCE) AS naik sebesar 0,3% bulan lalu, sesuai dengan prediksi yang ada. Ini mungkin tidak mempengaruhi ekspektasi bahwa Federal Reserve akan menunda pemangkasan suku bunga hingga September. Imbal hasil Treasury AS menurun setelah data tersebut diumumkan.

Kinerja reksadana secara mingguan mayoritas melemah. Reksa dana saham yang bergerak melemah sebesar -2,03%. Reksa dana campuran yang bergerak melemah sebesar -1,47%, sementara itu reksa dana pasar uang terapresiasi sebesar +0,07% dan terakhir reksa dana pendapatan tetap juga mengalami pelemahan -0,38%.

Pergerakan reksadana secara harian dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu, tekanan jual pada saham BBRI dan TLKM selama seminggu terakhir mempengaruhi kinerja reksa dana saham. BBRI mengalami tekanan jual akibat meningkatnya non-performing loan (gross) sebesar 3,11% dengan puncaknya pada hari Jumat (26/04) investor asing mencatatkan net sell pada BBRI sebesar 2,07 triliun. TLKM mengalami tekanan jual akibat kerugian investasi yang belum terealisasi sebesar 7,25 triliun pada GOTO. Saat ini ada beberapa reksa dana saham dalam 1 bulan sudah terkoreksi lebih dari 5%, investor dapat memanfaatkan momentum tersebut untuk buy on weakness dan melakukan dollar cost averaging



#InvesNowCuanLater  #BigDreamStartNow

floating-whatsapp

Alamat Baru Invesnow

Sequis Tower Lt. 18 Unit 2A, 3, dan 5A
Jl. Jend. Sudirman No. 71
Kel. Senayan, Kec. Kebayoran Baru
Jakarta 12190
telp: 021 - 50924098

Siap untuk menumbuhkan
uang di masa depan?

Perjalanan Investasimu Dimulai Sekarang

logo
ojk
ojk

Newsletter

Segarkan wawasan investasi Anda setiap harinya
dengan berita-berita financial dari newsletter kami.

© 2024 PT Invesnow Principal Optima