8 Des 2023
Updates
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara harian tercatat menguat sebesar +0,67% dan ditutup di level 7,134 pada hari Kamis (07/12). Sektor yang mengalami penguatan terbesar, yaitu sektor material dasar sebanyak +4,06% serta sektor infrastruktur +3,08%. Saat ini IHSG masih relatif memiliki valuasi yang menarik dibanding dengan negara lainnya, dimana nilai Price Earning to Ration (PER) bernilai 13,11x dan Price to Book Value (PBV) bernilai 1,84x.
Walau IHSG menguat, namun posisi foreign investor kembali mencatatkan penjualan bersih (net sell) atau ouflow sebanyak Rp 254 miliar pada perdagangan hari Kamis (07/12). Sehingga secara Year to Date (YTD) investor asing masih mencatatkan posisi net sell senilai Rp 14,49 triliun.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia meyakini kinerja penanaman modal asing (PMA) atau foreign direct investment (FDI) akan tetap berjalan moncer pada tahun 2023 ini. Meskipun sedang memasuki masa politik pemerintah tetap optimis kinerja investasi tetap terjaga selama stabilitas politik tetap terjaga.
Wall Street ditutup kompak menguat pada perdagangan hari Kamis (07/12). Dimana Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) menguat sebesar +0,17% ke level 36,117. Indeks S&P 500 bertambah +0,80% ke level 4,585 dan indeks Nasdaq Composite juga naik +1,37% ke level 14,339.
Tanda perekonomian Amerika Serikat yang terkontraksi kembali terlihat, Dimana posisi Challenger Job Cuts pengusaha yang berbasis di AS mengumumkan rencana untuk memangkas 45.510 pekerjaan pada bulan November 2023, lebih tinggi dari perkiraan pasar sebanyak 36.836 pada bulan Oktober. Sedangkan jumlah orang Amerika yang mengajukan tunjangan pengangguran (Initial jobless Claims) naik tipis sebesar 1.000 menjadi 220.000 pada pekan yang berakhir tanggal 2 Desember, sedikit di bawah ekspektasi pasar sebesar 222.000, namun menandai angka tertinggi kedua sejak September 2023.
Kinerja reksadana secara harian bergerak cenderung melemah pada perdagangan hari Kamis (07/12). Seperti jenis reksadana saham yang mengalami pelemahan sebanyak -0,24%, diikuti reksadana campuran yang terkoreksi -0,05%, sementara itu reksadana pasar uang terapresiasi sebesar +0,01% dan terakhir reksadana pendapatan tetap melemah -0,04%.
Dengan semakin optimisnya iklim bisnis dan perekonomian di Indonesia, maka hal ini bisa membuat foreign direct investment (FDI) bisa kembali berlanjut hingga 2024. Dengan catatan musim politik yang berjalan mulus tanpa adanya polarisasi, maka akan menjadi peluang kinerja reksadana akan kembali positif ditahun depan. Namun jika dilihat dari seasonality, financial market akan sedikit colling down sejak satu minggu sebelum pergantian tahun.
#InvesNowCuanLater #BigDreamStartNow
Disclaimer
Data-data di atas merupakan informasi
terkait Reksa Dana dan bukan ajakan atau suruhan dalam
membeli/menjual produk investasi tertentu. Keputusan beli/jual
terhadap instrumen investasi sepenuhnya dipegang oleh investor itu sendiri.
Latest News
9 Mei 2025
Updates
7 Mei 2025
Updates
2 Mei 2025
Updates
Siap untuk menumbuhkan
uang di masa depan?
Perjalanan Investasimu Dimulai Sekarang
COMPANY
SUPPORT
Newsletter
Segarkan wawasan investasi Anda setiap harinya
dengan berita-berita financial dari newsletter kami.