Rupiah and IHSG Continue to Strengthen

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara harian bergerak melemah sebesar -0.36% dan ditutup di level 7.188 pada perdagangan hari Senin (26/05). Sektor yang mengalami pelemahan seperti: teknologi -2.05%, properti -1.47% dan sektor industri -0.65%.

Bank Indonesia melaporkan uang beredar (M2) pada April 2025 tumbuh 5,2% yoy menjadi Rp9.390 triliun, lebih rendah dari pertumbuhan Maret sebesar 6,1% yoy.

Global

Wall Street tutup karena memorial day.

Kinerja reksadana di universe Invesnow secara harian mayoritas ditutup mixed pada penutupan NAB (26/5), Market masih berekspektasi untuk penurunan suku bunga acuan The Fed dan klausul tarif dagang yang disesuaikan. Reksa Dana Saham terdepresiasi sebesar -0,04%, Reksa Dana Campuran berkurang -0,07%, Reksa Dana Pasar Uang naik tipis +0,04% dan Reksa Dana Pendapatan Tetap menguat +0,08%.

Investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp 334 miliar, dipimpin oleh TLKM Rp 235 miliar dan GOTO Rp200 miliar. Penguatan IHSG belakangan ini ditopang oleh 2 katalis positif yaitu investor asing yang mencatatkan net buy Rp 5.58 triliun dalam satu bulan terakhir dan rupiah yang menguat cukup signifikan yang saat ini berada di level Rp 16,248. Terdapat juga berita positif dari kunjungan perdana menteri China ke Indonesia dimana kedua bank sentral setuju untuk menggunakan mata uang lokal dalam transaksi bilateral. Secara teknikal IHSG sudah berada di atas MA200 daily dengan resistance di 7200 dan support di 7000. 

Reksa dana dengan penguatan harian yang signifikan di Invesnow, seperti: Allianz Sri-Kehati Index Fund (+0.64%), dan SAM Indonesian Equity Fund (+0.64%). 

#InvesNowCuanLater  #BigDreamStartNow