Will IHSG Stay Above 7000?

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara harian bergerak melemah sebesar -0.29% dan ditutup di level 7.044 pada perdagangan hari Selasa (03/06). Sektor yang mengalami pelemahan seperti: industri -1.54%, teknologi -1.23% dan sektor consumer cyclicals  -0.96%.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengalokasikan Rp24,44 triliun untuk stimulus ekonomi guna mendorong pertumbuhan dan daya beli masyarakat pada Juni-Juli 2025. Anggaran tersebut terdiri dari Rp23,59 triliun dari APBN dan Rp0,85 triliun dari non-APBN, dengan lima insentif kebijakan ekonomi.

Wall Street ditutup positif dengan Dow Jones menguat +0.51%, S&P 500 naik +0.58%, dan Nasdaq terapresiasi +0.81%. Wall Street kembali menguat didukung oleh optimisme data ekonomi yang cukup positif dan harapan perang tarif akan selesai.

Kinerja reksadana di universe Invesnow secara harian mayoritas ditutup mixed pada penutupan NAB (3/6), Rupiah sedikit menguat terhadap USD, dan stimulus insentif fiskal sedikit banyak membantu pasar obligasi untuk rebound. Reksa Dana Saham terdepresiasi sebesar -0,16%, Reksa Dana Campuran bertambah +0,09%, Reksa Dana Pasar Uang naik tipis +0,02% dan Reksa Dana Pendapatan Tetap menguat +0,01%.

Investor asing mencatatkan net sell sebesar Rp702  miliar dengan BBCA, PNBN, dan BMRI menjadi penyumbang utama. IHSG sudah kembali diatas 7000, tapi ada keraguan apakah ini bisa bertahan karena ketidakpastian global dan masalah disiplin fiskal. Sejumlah analis memprediksi kenaikan ini hanya sementara sebab data perdagangan dan manufaktur menunjukkan ekonomi masih lemah. Fokus kekhawatiran ada pada anggaran pemerintah, termasuk program makan siang gratis untuk pelajar yang biayanya $30 miliar per tahun, serta operasional dana kekayaan negara Danantara.

Reksa dana dengan penguatan harian yang signifikan di Invesnow, seperti: Pinnacle Strategic Equity Fund (+1.48%), dan HPAM Ultima Ekuitas 1 (+1.13%). 

#InvesNowCuanLater  #BigDreamStartNow